Muhasabah Akhir Tahun ala Dosen Teknik Sipil Bapak Ir. Rudy Santosa, MT


Apa yang Anda lakukan saat pergantian tahun? Jalan-jalan ke luar kota untuk liburan? Acara makan-makan bersama keluarga sambil menunggu pergantian tahun untuk menyaksikan kembang api? Atau berdiam diri di kamar sambil merenungi apa yang telah dilakukan selama setahun kemarin dan apa yang akan Anda lakukan di tahun berikutnya?

Apapun pilihan aktivitas yang Anda lakukan, itu sah-sah saja. Yang terpenting kegiatan bermuatan positif. salah satunya adalah bermuhasabah, sebagai bagian dari kemampuan dasar manusia untuk mengevaluasi diri dan memperbaiki diri.

Pertanyaannya, apakah itu muhasabahah? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), muhasabah adalah introspeksi. Sebuah koreksi terhadap sikap maupun perbuatan diri sendiri.  Istilah yang umum digunakan di dunia sumber daya manusia adalah Self Evaluation sebagai prosedur sistematis untuk mengamati, menganalisis, dan menilai tindakan profesional diri sendiri dan hasilnya.

Aspek apa yang perlu dievaluasi dari diri sendiri? 

Pertama bisa aspek ibadah untuk mengukur seberapa baik hubungan kita dengan Allah. Sudahkan kita melaksanakan semua perintahnya dan menjauhi semua yang dilarang oleh Allah. 

Kemudian yang kedua, aspek diri sendiri. Bisa pendidikan, kesehatan fisik dan mental, pekerjaan, dan hal lain yang menyangkut pengetahun, keterampilan, dan perilaku diri sendiri.

Ketiga dan yang terakhir, aspek hubungan kita dengan orang lain dan lingkungan. seberapa baik kita membangun relasi dengan tetangga, teman kerja, atasan, maupun lingkungan hidup dengan menjaga kelestarian dan tidak membuat kerusakan di muka bumi.

Bila Anda memutuskan untuk bermuhasabah di akhir tahun, ada baiknya untuk mengikuti saran yang diberikan oleh Bapak ir. Rudy Santosa, MT. Beliau adalah dosen pada Prodi Teknik Sipil yang sekaligus sebagai takmir masjid Baabussholihin.

Menurut Pak Rudy, di awal pahami terlebih dahulu bahwa hidup itu adalah ibadah dan menyiapkan bekal untuk kehidupan setelah kematian. Perlu diingat bahawa kehidupan di dunia ini sementara, sedangkan akhirat itu selamanya. Kemudian menurut beliau:

  1. Muhasabah harus dilakukan setiap hari lebih utama di keheningan malam. Namun penting juga dilakukan di akhir tahun untuk mengingat hubungan dengan umur untuk menyadari bahwa jatah hidup kita setiap tahunnya berkurang.
  2. Muhasabah dilakukan untuk melihat seberapa besar amal sholeh/ibadah (kebaikan) yg dikerjakan. kemudian bandingkan dengan nikmat yang telah Allah berikan kepada diri kita hingga keluar kalimat istigfar dari diri kita. Kemudian renungkan apakah kita sudah amanah dengan pekerjaan kita? Apakah kita sudah menjadi tauladan yang baik bagi anak-anak, istri, dan orang di sekitar kita? Apakah kita sudah mengajak orang lain ke arah kebaikan? Apakah kita sudah beramarma'ruf nahi mungkar? Apakah kita sudah menjalani hidup dengan sabar?
  3. Terakhir setelah melakukan perenungan, kemudian ditutup  dengan doa sebagai tanda syukur, mohon  ampunan Allah dan harapan semoga Allah memberikan rahmat dan pertolongan-Nya untuk bisa lebih baik lagi di tahun berikutnya.

Bagaimana? Sudah ada rencana kegiatan tahun baru nanti? Jadi ada baiknya untuk menyempatkan diri bermuhasabah dan berdoa memohon ampunan dan pertongan kepada Allah, agar kita bisa menjadi pribadi yang terus bertambah baik seiring bertambahnya usia kita.