LPPM Unitomo Gandeng BPBD Jatim Inisiasikan KKN Pemulihan Sosek Desa Wisata


Kamis (12/11), Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) dan Pusat Studi Bencana & Lingkungan (PSBL) Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur menggelar pembekalan Kuliah Kerja Nyata Tematik Pengurangan Risiko Bencana (KKN Tematik PRB) dengan mengangkat tema ”Pemulihan Sosial Ekonomi di Destinasi Wisata pada Kawasan Rawan Bencana dalam Masa Pandemi Covid-19”. Kegiatan dilaksanakan secara daring atau online menggunakan zoom meeting sebagai media pertemuan.

 

Mengawali kegiatan, Wakil Rektor I, Siti Marwiyah mengungkapkan kegiatan di tengah Pandemi ini mendapat dukungan luar biasa dari BPBD. “Sebelumnya BNPB telah mendukung secara penuh kegiatan KKN ini, kini BPBD Provinsi Jatim menyambut baik kerja sama kegiatan pengabdian ini. Kami sangat berterima kasih kepada BPBD Provinsi Jatim yang telah memberikan kepercayaan Unitmo, PSBL dan LPPM guna mendukung penuh pelaksanaan KKN Tematik Bencana Covid-19 yang rencananya akan dilakukan secara online dan offline”, ungkapnya.

 

Kegiatan yang diikuti sekitar 300 partisipan ini menghadirkan Dadang Iqwandi, Kepala Seksi Pencegahan BPBD Jatim bersama Estiningtyas Nugraheni, Pembina Perhimpunan Sarjana Kesehatan Masyarakat Indonesia (PERSAKMI) serta Hendro Wardhono, Ketua PSBL Unitomo sebagai narasumber. Dalam paparannya, Hendro Hardhono menyampaikan meski saat ini Covid-19 mulai melandai, masyarakat jangan sampai lengah untuk memutus mata rantai penularannya. “Sangat penting bagi mahasiswa memahami PRB Pandemi COVID-19, terlebih mengenai pemulihan sosio ekonomi atau sosek yang akan kita programkan di desa wisata Pacet”, ujarnya.

 

Sementara itu, Dadang Iqwandi mengatakan mahasiswa peserta KKN akan membuat program yang bersinergi dengan BPBD terkait tema besar yang diusung dalam KKN kali ini yang memiliki misi khusus untuk pemulihan sektor pariwisata yang terpuruk atas pandemi ini. “Mereka lumpuh betul, maka dari itu kita sebisa mungkin bersinergi menginisiasi program kerja untuk pemulihan sosek di desa wisata Pacet agar bisa bangkit”, terangnya.

 

Senada dengan Dadang, Estiningtyas Nugraheni mengatakan dalam menyusun program pemulihan sosek tersebut perlu ditekankan manajemen resiko sebagai upaya pengendalian penyebaran Covid-19. “Kita jangan sampai lengah, seperti kata pak Hendro tadi. Kita sama-sama upayakan untuk pemulihan sosek ini bisa terlaksana dengan baik dengan tetap mengurangi resiko penularannya virus ini. Kita sama-sama edukasikan ke masyarakat tentang pola hidup sehat”, jelasnya.

 

Dalam kesampatannya, Ketua LPPM Unitomo, Fadjar Kurnia Hartati mengatakan KKN pada semester ini berbeda dengan sebelumnya, yang untuk semester ini peserta yang berdomisili di Surabaya dan sekitarnya melaksanakan KKN secara offline dan selebihnya sepenuhnya dilakukan secara online di rumah masing-masing. “Kami sudah berkoordinasi dengan PSBL dan BPBD Provinsi Jatim untuk mematangkan kegiatan KKN Tematik PRB COVID-19. Nantinya yang offline akan dilaksanakan per gelombang terjun langsung ke lokasi KKN dengan tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Sementara yang di luar Surabaya atau sekitarnya KKN dilakukan di rumah saja dengan tetap berkoordinasi melalui Dosen Pembimbing Lapangan melalui online terkait laporan hasil kerja mahasiswa dan sebagainya”, kata Doktor Bidang Ketahanan Pangan ini.