Dosen Senior FEB Unitomo Raih Gelar Doktornya Ke-2


Aminullah Assagaf dosen senior Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) melalui sidang terbuka secara daring (online), Program Doktor Ilmu Ekonomi Konsentrasi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Trisakti Jakarta, Selasa (23/06) berhasil mendapatkan predikat “sangat memuaskan” ketika mempertahankan disertasinya dengan judul  “Faktor-Faktor yang mempengaruhi Financial Distress Dengan Government Subsidy sebagai Variabel Moderating dan CFO Sebagai Variabel Intervening : Kajian Empiris Badan Usaha Milik Negara”

Promovendus Dr. Aminullah Assagaf sedang mempresentasikan disertasinya

Promovendus Dr. Aminullah Assagaf adalah dosen senior yang juga Guru Besar FEB Unitomo yang kaya akan pengalaman penelitian. Dalam sidang ujian promosi Doktor-S-3 Universitas Trisakti tersebut di pandu oleh  Prof Dr. Etty Murwaningsari. Dan bertindak selaku promotor Prof. Dr. Itjang D. Gunawan, Ak., MBA., sedangkan sebagai co-promotor adalah Juniati Gunawan, Ph.D. Ak, CA dan Dr. Anna SN Dasril, MS.

Prof Dr. Etty Murwaningsari memimpin sidang Ujian Terbuka Secara Daring

Prof. Dr. Itjang D. Gunawan, Ak., MBA. Selaku Promotor Sidang Ujian Terbuka

Sidang promosi doktor secara daring ini sendiri dilakukan di tempat terpisah, yang masing-masingnya berada di Jakarta. Ujian terbuka secara daring ini dilakukan dalam rangka menerapkan social distancing dan phsyical distancing untuk memutus penyeraban Covid-19. Di ikuti sejumlah peserta dari berbagai kalangan seperti civitas akademika FEB Unitomo, kolega berbagai universitas dan BUMN termasuk sahabat-sahabat serta keluarga besarnya.

Dr. Anna SN Dasril, MS Bertindak selaku Promotor

Dalam disertasinya Aminullah banyak mengupas tentang financial distress pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ditemui sehari sebelum ujian promosi S-3 yang keduanya ini Aminullah mengemukakan, sejauh ini memang terdapat beberapa BUMN yang dihadapkan pada struktur biaya yang lebih besar dari pendapatan, atau cash inflow-nya tidak seimbang dengan cash outflow,sehingga terjadi defisit. "BUMN seperti ini tentu memerlukan tambahan pendanaan subsidi atau Public Service Obligation (PSA) dari APBN, agar dapat melanjutkan operasional dan likuiditas perusahaannya tetap terjaga", ujar pria kelahiran Maros, 29 Januari 1956 ini.

Ibu Sekar Mayangsari Selaku Penguji Eksternal Sidang Ujian Terbuka

Menurutnya, dalam jangka pendek subsidi ini memang menimbulkan beban terhadap APBN, tapi tetap diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat. "Karena itu pengurangan subsidi sebagaimana trend yang beberapa tahun terakhir ini sedang berlangsung, perlu dilakukan secara bertahap. Ini penting agar tidak berpotensi menimbulkan social cost yang justru membebani kehidupan sosial ekonomi masyarakat, karena BUMN tentu akan melakukan penyesuaian harga pada tingkat keekonomian, sehingga bisa menyebabkan ekonomi biaya tinggi, menurunnya daya beli masyarakat, meningkatnya inflasi, menurunnya iklim investasi, meningkatnya pengangguran, dan pada akhirnya melambatnya pertumbuhan ekonomi nasional", paparnya.

Prof. Dr. Drs Eddy Yunus ST., MM Dalam Kesempatan sebagai Penguji Eksternal dalam Sidang Ujian Terbuka

Sementara itu, Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Cendekia Utama (YPCU), Prof. Dr. Drs. Eddy Yunus, ST, MM. yang juga bertindak sebagai penguji eksternal  dalam ujian terbuka S-3 ini mengaku bangga dan menyambut gembira dengan lulusnya Prof. Dr. Aminullah Assagaf sebagai doktor ilmu Akuntansi.

“Lengkap sudah bidang ilmu dan keahlian Prof. Aminullah. Setelah lulus S-3 bidang ilmu Manajemen Keuangan dari Unhas sekarang beliau lulus dengan predikat sangat memuaskan di bidang ilmu akuntansi dari Universitas Trisakti Jakarta”, ujar Gubes FEB Unitomo ini.

“Semoga bidang ilmu beliau dapat dikembangkan bagi lembaga dan bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat", imbuh Ketua Pembina YPCU ini.

Dalam kesempatan lain Aminullah berpesan kepada para pendidik khususnya dosen agar selalu memanfaatkan dan mendisplinkan waktunya untuk menambah ilmu sesuai bidangnya.

“Saya selalu merasa tertantang untuk mempelajari ilmu ekonomi. Dua tahun lalu setelah lulus S-2 dari Universitas Mercubuana waktu saya sangat luang sekali sehingga saya memutuskan untuk mendaftar program S-3 di Universitas Trengganu Malaysia dan sekarang penelitiannya sudah selesai”, ungkapnya.

“Mohon doanya restunya mudah-mudahan semester depan saya akan menempuh ujian terbuka Ph.D lagi secara daring (online) di Universitas tersebut”, pungkasnya. (AGBAR)