Tips Penting Dosen Teknik Sipil Unitomo untuk yang Akan Bangun atau Renovasi Rumah


Membangun atau merenovasi rumah itu bukan hal yang mudah. Salah perhitungan, Anda akan menyesal kemudian. Hal ini berkaitan dengan pemilihan pelaksana pembangunan/renovasi rumah. Salah memilih kontraktor pelaksana, uang habis, rumah belum selesai dikerjakan. Bisa juga biaya membengkak karena kontraktor meminta uang tambahan dengan berbagai alasan. Beruntung bila uang tidak sampai dibawa kabur, sementara pekerjaan terbengkalai.

Pada kesempatan ini, Bapak ‪Ir. Klotok Budi Hastono, ST., MT, dosen Teknik Sipil Universitas Dr. Soetomo akan membagikan bagaimana tips memilih kontraktor untuk membangun atau renovasi rumah. Selain sebagai dosen, beliau juga berpengalaman sebagai konsultan di berbagai proyek konstruksi.

Menurut Bapak Budi ada 3 hal yang perlu diperhatikan dalam memilih kontraktor untuk dapat kita gunakan untuk membangun ataupun renovasi rumah.

  1. Pelajari company profil kontraktor. Setiap perusahaan pasti ada struktur organisasi perusahaan. Siapa pemiliknya dan siapa direktur, manager, atau orang yang bertanggung jawab di perusahaan tersebut.
  2. Kunjungi secara langsung kantor kontraktor tersebut, untuk memastikan bahwa kontraktor bukan kontraktor abal-abal. Bila kantornya saja tidak jelas, pasti pekerjaanya juga tidak jelas. Lagi pula kita akan sulit meminta pertanggungjawaban bila kantornya tidak ada.
  3. Ketahui seberapa lama pengalaman dalam mengerjakan proyek dan seberapa banyak proyek yang telah dikerjakan.  Hal ini diperlukan agar kita dapat melihat secara langsung kualitas beberapa pekerjaan yang telah dikerjakanya. Bila perlu, kita mendatangi bangunan yang pernah dikerjakan untuk melihat hasil pekerjaan sebelumnya.

Pengerjaan pembangunan dan renovasi rumah itu ada berbagai bentuk. Bisa dengan borong jasa saja, sementara bahan material disediakan oleh kita sendirin. Bisa juga borongan keseluruhan, baik jasa tukang maupun penyediaan dilakukan oleh kontraktor. Anda yang punya banyak waktu dan ingin memastikan kualitas material yang digunakan, bisa saja memilih dan membeli sendiri material yang digunakan.

Apa yang perlu dipertimbangkan untuk memilih tukang borongan atau harian? Anggapan di masyarakat, tukang harian itu biasanya kerjanya dibuat lama, agar tukang-tukang tersebut terus mendapatkan pekerjaan. Namun bila kerja borongan, pembangunan lebih cepat, namun sering kali asal-asalan. Nah ini perlunya pengawasan dari pemilik rumah. Bila dirasa tukang yang mengerjakan tidak bekerja dengan benar, pemilik rumah bisa menegurnya. Bisa juga mengganti dengan tukang yang lain. Namun resikonya, waktu penyelesain rumah juga menjadi lebih panjang, karena tidak mudah juga menemukan tukang yang siap bekerja. 

Pak Budi kemudian menyampaikan, "Untuk memutuskan memilih borongan atau harian dalam membangun atau merenovasi rumah adalah dengan membandingkan analisa biaya masing-masing. Itu apabila dilihat dari segi biaya. Tetapi untuk mendapatkan pekerjaan yang dapat dipertanggungjawabkan dan memberikan kualitas pekerjaan yang baik, tukang harian harian lebih direkomendasikan."

Terakhir, seberapa penting membuat kontrak tertulis dengan pemborong? Pak Budi menjawab, "Dalam penggunaan jasa harus ada perjanjian tertulis, agar kedua belah pihak mengetahui hak dan kewajibannya masing-masing sesuai kesepakatan. Kontrak juga sangat penting guna menghindari kemangkiran pihak kontraktor, karena dokumen kontrak tersebut memiliki konsekuensi hukum."

Dari penjelasan Pak Budi tersebut jelas, bahwa kontrak harus dibuat sebagai sebuah kesepakatan yang mengikat secara hukum, agar kedua belah pihak dapat memiliki dokumen acuan dari apa yang akan dikerjakan dan dibayarkan. Walau pelaksana pembangunan dan renovasi tersebut orang yang Anda kenal bahkan masih kerabat Anda sendiri, tetap harus ada kontrak hitam di atas putih.

Demikian tips singkat dari Bapak ‪Ir. Klotok Budi Hastono, ST., MT. Semoga bermanfaat.