Unitomo Sumbang Gagasan dalam Diskusi Kritis Penanganan Jarak-Dolly Pasca Penutupan
Rabu (12/09) Dolly English Club menggelar diskusi kritis dengan mengangkat tema
"Penanganan Jarak-Dolly Pasca Penutupan". Bertempat di RT 3, RW 12
Putat Jaya, Sawahan, Surabaya, kegiatan
ini dibuka langsung Cahyo Aljuwingani, pendiri Dolly English Club.
Dalam pembukaan, Sudolly
panggilan akrab Cahyo Aljuwingani
mengatakan kegiatan ini dimaksudkan memberi wawasan dalam segi hukum,
pemerintahan hingga akademisi kepada warga Dolly. "Kami bermaksud
meningkatkan wawasan Warga Dolly dalam berbagai aspek untuk bangkit dalam
berwirausaha atau bidang peningkatan ekonomi lainnya, dengan meninggalkan image
prostitusi didalamnya", ujarnya
Kegiatan yang dihadiri sekitar 50
warga setempat ini mendatangkan beberapa narasumber diantaranya Yudi Wibowo
Sukinto, Praktisi Hukum memberikan paparan seputar penguatan Hukum. Dari segi
akademisi didatangkan Meithiana Indrasari Yunus, Wakil Rektor 4 Universitas Dr.
Soetomo (Unitomo), selain itu dari segi pemerintahan Mazlan Mansyur dengan Sukadar, Anggota DPRD Kota Surabaya memberikan
paparan mengenai seputar birokrasi dan mengarahkan
untuk kemungkinan bantuan hibah dari pemerintah, serta Firmansyah Ali, Alumni PMII Jatim dengan
memberi wawasan organisasi.
Dalam diskusi, Meithiana Indrasari
Yunus, Wakil Rektor 4 Unitomo mengatakan kegiatan ini kedepannya akan membuat
warga Dolly semakin kuat dalam meningkatkan taraf ekonomi dengan membuang jauh
image prostitusi yang begitu melekat. "Banyak warga Dolly yang memiliki
kreatifitas untuk membuat wirausaha, terlebih dengan adanya Dolly English Club akan membantu
meningkatkan soft skill berbahasa Inggris agar usaha yang dilakilan harapannya
bisa go Internasional", ungkap
Doktor Bidang Ekonomi ini. (WILD)