Ratusan Siswa SMA/SMK Se Jatim Meriahkan Bunkasai Origami No Matsuri di Unitomo
Penyuka Kebudayaan Jepang di kalangan pelajar SMA khususnya di Jawa
Timur ternyata sangat banyak. Terbukti ketika Minggu (25/3) kurang lebih
500 peserta yang berasal dari berbagai SMA/SMK dan MA se Jawa Timur
ikut serta dalam Japan Fun Festival (Bunkasai) Unitomo 2018
yang di helat Himajur Sastra Jepang Universitas Dr. Soetomo (Unitomo)
yang didukung penuh dari Konsulat Jenderal Jepang Surabaya dan Japan
Foundation.
Festival yang d gelar dengan tema Origami No Matsuri (Festival Origami)
ini diadakan di Gedung F Kampus Unitomo dibuka langsung oleh Rektor
Unitomo dan Konjen Jepang Kota Surabaya. Dalam sambutannya Rektor
mengaku bangga dengan minat siswa yang hadir di event Bunkasai ini.
“Saya sangat mengapresiasi minat kalian mempelajari budaya Jepang,
Kedepan pemahaman tentang budaya asing sangat penting dalam di era MEA
(masyarakat ekonomi asian) saat ini”, ujar Bachrul Amiq.
Senada dengan Rektor Unitomo, sambutan Konjen Jepang, Masaki Tani
mengaku terkesan dengan pelaksanaan Bunkasai di Unitomo dengan jumlah
peserta yang sangat banyak. “Karena Bunkasai kali ini kabarnya telah
menghadirkan 50 SMA/SMK, jadi persaingannya akan semakin ketat. Ayo
ikuti semua kompetisi meriah ini dengan dengan baik dan sportif”, kata
Konsul Jepang ini.
Dari kegiatan Bunkasai yang dilombakan terdiri dari Obake Banashi (rumah
hantu ala Jepang), Chisai Manga (Kartun Jepang), Kakikitori (mendengar
dan menulis), Cerdas cermat, Olimpiade Kanji, Shodou (kaligrafi Jepang),
Karaoke, Natsu Fashion (peragaan busana musim panas), serta yang
menjadikan menarik, ada lomba membuat origami sambil makan ramen pedas.
“Peserta yang mengikuti lomba ini dituntut sangat kreatif dalam membuat
origami dan mampu menahan pedasnya ramen”, ungkap Theresia Sunjaya,
Ketua Pelaksana saat ditemui di sela kegiatan.
Sedangkan dari 300 peserta siswa SMA / SMK /MA yang hadir datang dari
semua penjuru kota Jatim seperti Surabaya, Sidoarjo, Malang, Gresik,
Bojonegoro, Kediri, Blitar, Jombang, dan yang paling jauh adalah
Banyuwangi. Menurut salah satu peserta dari SMK Diponegoro Blitar,
Kristin, kegiatan bunkasai kali ini sangat menarik karena disamping
lomba yang bernuansa sastra Jepang ada juga lomba menulis kaligrafi
Jepang. “Sebenarnya saya dituntut fokus pada ujian nasional oleh guru
saya, namun saya bersikeras ikut kegiatan ini karena saya sangat suka
budaya Jepang. Dengan mempelajari budaya Jepang saya jadi paham tentang
keberagaman budaya”, akunya bersemangat.