PSBL Unitomo Bersama BPBD Kota Surabaya Lepas 30 Mahasiswa Lakukan Kajian Risiko Bencana



Jum’at (19/08), Pusat Studi Bencana dan Lingkungan (PSBL) Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) resmi melepas sebanyak 30 mahasiswa dari berbagai jurusan yang telah menempuh mata kuliah Manajemen Bencana dan Lingkungan untuk melakukan survei lapangan terkait kajian risiko bencana kota Surabaya. Bertempat di Tenda Barak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang didirikan di Lapangan Basket kampus Unitomo, kegiatan ini dihadiri Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Surabaya, Ridwan Mubarun beserta Jajarannya.

 

Hendro Wardhono, Ketua PSBL melaporkan, bahwa survei yang dilakukan sebanyak 30 mahasiswa ini nantinya akan melakukan pendataan lapangan di seluruh kecamatan yang ada di Kota Surabaya. “Teman-teman mahasiswa akan bersinergi dengan pihak-pihak terkait yang ada di kecamatan hingga kelurahan dengan mengumpulkan data potensi hazard atau ancaman bencana, kerentanan, dan kapasitasnya”, ujarnya.

 

Menanggapi laporan Ketua PSBL, Rektor, Siti Marwiyah mengatakan dalam menjalankan tugasnya, mahasiswa harus bisa membawa nama baik institusi kampus, terlebih program yang dijalankan merupakan praktek langsung dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka. “Ke depan, untuk mata kuliah manajemen bencana dan lingkungan akan diberi bobot praktek lapangan yg lebih besar agar dapat melakukan aplikasi teori serta mengembangkan keterampilan sosial di masyarakat”, kata rektor perempuan pertama di Unitomo ini.

 

Siti Marwiyah, atau yang biasa disapa Iyat ini menambahkan, kampus kebangsaan dan kerakyatan merupakan salah satu atau mungkin satu-satunya Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Jawa Timur yang mewajibkan seluruh mahasiswanya menempuh mata kuliah Manajemen Bencana & Lingkungan. “Harapannya, mahasiswa dan suluruh civitas academica dapat memberi kontribusi sekaligus bersinergi dengan unsur-unsur penanggulangan bencana lainnya, baik pemerintah, dunia usaha, masyarakat dan media untuk mewujudkan visi kebencanaan negeri ini, yakni Ketangguhan Bangsa Dalam Menghadapi Bencana”, imbuhnya.

 



Sementara, Ridwan Mubarun, Kalaksa BPBD Kota Surabaya lebih menekankan akan pentingnya koordinasi dan komunikasi khususnya dengan pihak kecamatan agar pengumpulan datanya dapat tercapai secara optimal dan sesuai kebutuhan dalam kajian risiko bencana. “Ini sangat penting, agar teman-teman mahasiswa bisa optimal dalam melaksanakan tugas di lapangan. Dan tentu program ini menjadi perhatian penuh bagi kami, dan kami sangat mengapresiasi program ini”, pungkasnya.

 

Sebagai informasi, turut hadir dalam kegiatan Ketua Pusat Studi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Pusparekraf), Priyanto dan Dosen Pembimbing PSBL, Basuki Nugroho serta Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Ketua Dewan Legeslatif Mahasiswa (DLM) Unitomo.