Dorong Mahasiswa Jadi Pelaku Usaha Unitomo Surabaya Gandeng Think Indonesia


Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya terus berupaya mendorong para mahasiswanya untuk menjadi para pelaku usaha.

Satu di antaranya dengan menggandeng Think Indonesia untuk memonitor, memfasilitasi sekaligus memotivasi mahasiswa supaya tidak hanya aktif di dunia akademis maupun organisasi,  melainkan juga di bidang usaha.

"Kami harapkan mahasiswa tidak hanya mencari lapangan pekerjaan saja. Akan tetapi juga bisa membuka lapangan pekerjaan sendiri," ujar Dekan Unitomo Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Nur Syaidah usai acara FGD terkait enterpreneurship di Unitomo, Selasa (17/6/2018).

Dikatakan Nur Syaidah, pihak Unitomo sendiri telah menyiapkan sejumlah dana bergilir dengan total nilai sekitar Rp 100-200 juta untuk memodali para mahasiswa yang akan menjalankan sebuah usaha maupun yang sudah memiliki usaha.

"Maka dari itu, dengan menggandeng Think Indonesia ini bisa lihat ke depan program usaha yang cocok itu seperti apa. Lalu apabila mahasiswa yang ingin buka usaha bisa ikut dan akan dimentori oleh Think Indonesia, dan tentu itu ada proses seleksinya," jelasnya.

Proses program usaha itu, kata Nur Syaidah, akan mulai berjalan tahun depan.

Pasalnya untuk saat ini pihaknya masih dalam tahap penggodokan mulai dari kriteria pengajuan modal usaha oleh mahasiswa hingga persiapaan pendanaan.

"Sebenarnya kerja sama Think Indonesia ini sudah berjalan sejak bulan Juni lalu. Nah, melalui mereka ini, mahasiswa Unitomo yang buka usaha akan dipantau dan difasilitasi sampai sejauh mana usaha mereka. Jadi, modal usaha yang kami siapkan ini nantinya bisa berhasil," terangnya.

Adapun program pendanaan wirausaha, Nur Syaidah mengatakan, berlaku bagi seluruh mahasiswa Unitomo mulai semester 2 hingga yang pernah mengenyam mata kuliah kewirausahaan.

Nur Syaidah mengatakan bisnis online adalah usaha yang kini tren di kalangan mahasiswa Unitomo.

Berita di salin dari http://jatim.tribunnews.com/amp/2018/07/17/dorong-mahasiswa-jadi-pelaku-usaha-unitomo-surabaya-gandeng-think-indonesia