Doktor Bidang Kebijakan Publik ini Beri Pelatihan Pelayanan Publik bagi Pegawai Bapenda se Jatim



Selasa (13/09), Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) bekerjasama dengan Pusat Studi Kebijakan dan Pelayanan Publik menggelar Pelatihan Perpajakan Daerah dan Pelayanan Publik yang diselenggarakan secara hybrid. Bertempat di Ruang RM Soemantri, kegiatan dibuka langsung oleh Sekretaris Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Timur, Hartanto Setiabowo. Dalam sambutannya, Hartanto mengatakan kegiatan ini sangat bermanfaat bagi peserta, terlebih dengan narasumber yang berkompeten dan pernah menggeluti langsung dunia perpajakan pendapatan daerah. “Ikutilah hingga benar-benar menguasai segala materi yang disampaikan, dan yakinlah kegiatan seperti ini menjadi investasi pengetahuan bagi saudara - saudara semua”, ujarnya.

 

Diikuti sekitar 660 peserta dari Pegawai Tidak Tetap Dengan Perjanjian Kontrak (PT2DPK) Bapenda se Jatim, kegiatan ini mendatangkan Eny Haryati, Doktor Bidang Kebijakan Publik sebagai narasumber. Rektor, Siti Marwiyah yang turut hadir dalam kegiatan mengatakan, kegiatan pelatihan bisa menjadi pengayaan pengetahuan bagi peserta. “Jadi nanti Ketika teman-teman semua diangkat menjadi apparatus sipil negara di Bapenda, telah siap secara pengetahuan terkait perpajakan daerah dan pelayanan publik”, ungkapnya.

 

Sementara itu, Eny Haryati memaparkan bagaimana pentingnya memberikan pelayanan kepada publik yang baik. “Saya yakin hal ini pasti semuanya sudah tau, tapi kecenderungannya mengabaikan pelayanan – pelayanan kepada publik, meski itu sifatnya kecil, maka di sinilah bersama-sama kita pahami, meskipun sekitar 610 peserta lainnya mengikuti secara daring”, terang Eny yang juga Dosen FIA Unitomo.

 

Selain Eny Haryati, turut hadir Aris Sunarya, Purnawirawan Bapenda Jatim sebagai narasumber yang memberikan materi mengenai perpajakan daerah. Sri Roekmini, Ketua Pelaksana mengatakan kedua narasumber yang hadir sangat berkompeten untuk memberikan pelatihan. “Peserta akan mendapat materi – materi berbobot untuk bisa diimplementasikan nantinya”, pungkasnya.